Cari Blog Ini

Jumat, 17 Desember 2010

Berburu Riyal tapi Malah jadi Sengsara

Jeddah, Pahlawan devisa, sungguh sebutan yang sangat luar biasa bagi para TKI yang berhasil meraup bongkahan emas di negeri orang. Namun kenyataannya, tidak semua TKI meraih sukses di Saudi Arabia. Duta Besar RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, hanya sebagian kecil dari ribuan TKI di Saudi, yang dapat dikatakan meraih sukses.

Umumnya, standar gaji TKI masih dibawah standar gaji Tenaga Kerja dari Philipina. Standar upah yang diterima sebagai TKI berprofesi sebagai pembantu rumahtangga rata-rata 800 riyal per-bulan, sedangkan  TKW dari Philipina rata-rata digaji seribu riyal. Itupun masih tergantung pada sang majikan, apakah majikannya orang yang amanah, ataukah orang yang tidak amanah. Karena itu, acapkali terdengar kasus –gaji TKW atau TKI tidak dibayarkan oleh majikannya, dengan berbagai penyebab dan persoalannya. Menurut Gatot Abdullah Mansyur, TKI atau TKW yang mengalami nasib demikian, masih ada harapan beruntung, apabila datangnya ke Saudi secara resmi, bukan secara illegal.

Berbicara soal TKI atau TKW yang secara illegal memasuki Saudi, umumnya mereka menggunakan celah Ziarah Umroh, sehingga tidak mudah dicegah oleh imigrasi Saudi. Umumnya mereka memang sudah bermaksud ingin mencari kerja di Saudi, sehingga selesai ibadah umroh bukan langsung kembali ke tanah air, tetapi mereka bersembunyi di gedung-gedung yang menjadi tempat tinggal WNI di kota Makkah maupun Jeddah. Para overstayer itu dapat beruntung jika memiliki koneksi yang sudah mapan di Saudi, sehingga cepat mendapatkan pekerjaan dan perlindungan. Namun ternyata,  ada puluhan TKI yang sekarang ini hidup dibawah kolong jembatan di kawasan Distrik Kandara Jeddah. Duta Besar RI Gatot Abdullah Mansyur menegaskan, masalah overstayer tsb merupakan kewenangan pemerintah Saudi untuk mengatasinya.

Duta Besar RI untuk Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Gatot Abdullah Mansyur mengatakan, pemerintah Saudi secara berkala melakukan razia terhadap pendatang illegal, untuk dipulangkan ke negara masing-masing. Kebanyakan pendatang illegal di Saudi, menurut Gatot Abdullah Mansyur, berasal dari Pakistan, Bangladesh dan Indonesia.

Created By edy maulana

Tidak ada komentar: